Selasa, 29 Mei 2012
Tugas Pancasila
PANCASILA
A. PENDAHULIUAN
Ideologi adalah ciri-ciri hasil pemikiran dari pemikiran suatu kelas
di dalam masyarakat atau partai politik atau pun lainnya. Ideologi ternyata memiliki beberapa
sifat, yaitu dia harus merupakan pemikiran mendasar dan rasional. Kedua, dari
pemikiran mendasar ini dia harus bisa memancarkan sistem untuk mengatur kehidupan. Ketiga, selain kedua hal tadi, dia juga
harus memiliki metode praktis
bagaimana ideologi tersebut bisa diterapkan, dijaga eksistesinya dan disebarkan.
Pancasila dijadikan ideologi dikerenakan, Pancasila memiliki
nilai-nilai falsafah mendasar dan rasional. Pancasila telah teruji kokoh
dan kuat sebagai dasar dalam mengatur kehidupan bernegara. Selain itu,
Pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional karena negara bangsa
Indonesia ini adalah sebuah desain negara moderen yang disepakati oleh para pendiri
negara Republik Indonesia kemudian nilai kandungan Pancasila dilestarikan dari
generasi ke generasi.
Pancasila adalah ideologi dasar
bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
B. SEJARAH IDEOLOGI PANCASILA
Terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yaitu
diantaranya : Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945. Mengemukakan sebagai berikut Peri
Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan
Kesejahteraan Rakyat. Beliau menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu
berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah
lama berkembang di Indonesia. Dan Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada
tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato spontanny.
Mengemukakan sebagai berikut: Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar
perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan. Beliau menyatakan
bahwa nama Pancasila itu petunjuk dari
seorang teman ahli bahasa. Sila artinya
azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara
Indonesia, kekal dan abadi. Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai
dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah :
C. ISI KANDUNGAN PANCASILA
I. SILA
KETUHANAN YANG MAHA ESA
Ketuhanan, Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuatan
sakral, suci, agung dan mulia. Dari sudut pandang
etis keagamaan, negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah negara yang
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat
menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Dari dasar ini pula, bahwa suatu
keharusan bagi masyarakat warga Indonesia menjadi masyarakat yang beriman kepada Tuhan, dan masyarakat yang beragama, apapun
agama dan keyakinan mereka. Butir– butir yang terdapat pada sila pertama ialah:
1.
Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
2.
Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan
penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan
hidup.
3.
Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaannya.
4.
Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang
lain.
II. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
Kemanusiaan, Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah
pembentukan suatu kesadaran tentang keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai potensi untuk menjadi
manusia sempurna, yaitu manusia yang beradab. Manusia yang maju peradabannya tentu lebih mudah
menerima kebenaran dengan tulus, lebih mungkin untuk mengikuti tata cara dan pola kehidupan masyarakat yang teratur, dan mengenal hukum universal. Kesadaran
inilah yang menjadi semangat membangun kehidupan masyarakat dan alam semesta
untuk mencapai kebahagiaan dengan usaha gigih, serta dapat diimplementasikan dalam bentuk sikap hidup yang harmoni
penuh toleransi dan damai. Butir– butir yang terdapat pada sila kedua ialah:
1.
Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan
kewajiban antara sesama manusia.
2.
Saling mencintai sesama manusia.
3.
Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4.
Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5.
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
6.
Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7.
Berani membela kebenaran dan keadilan.
8.
Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain.
III. SILA PERSATUAN INDONESIA
Persatuan Indonesia, Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas
beberapa bagian, kehadiran Indonesia dan bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa. Bangsa
Indonesia hadir untuk mewujudkan kasih sayang kepada segenap suku bangsa dari
Sabang sampai Marauke. Persatuan Indonesia, Negara Kesatuan Republik Indonesia
terbentuk dalam proses sejarah perjuangan panjang dan terdiri dari bermacam-macam kelompok suku bangsa, namun
perbedaan tersebut tidak untuk dipertentangkan tetapi justru dijadikan
persatuan Indonesia. Butir– butir yang terdapat pada sila ketiga ialah:
1.
Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
2.
Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3.
Cinta Tanah Air dan Bangsa.
4.
Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.
5.
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang
ber-Bhinneka Tunggal Ika.
IV. SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN
DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN
Permusyawaratan dan Perwakilan, Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan
dengan orang lain, dalam interaksi
itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling menghargai satu sama lain atas
dasar tujuan dan kepentingan bersama. Prinsip-prinsip kerakyatan yang menjadi
cita-cita utama untuk membangkitkan bangsa Indonesia, mengerahkan potensi mereka dalam dunia
modern, yakni kerakyatan yang mampu mengendalikan diri, tabah menguasai diri,
walau berada dalam kancah pergolakan hebat untuk menciptakan perubahan dan
pembaharuan. Hikmah kebijaksanaan adalah kondisi sosial
yang menampilkan rakyat berpikir dalam tahap yang lebih tinggi sebagai bangsa,
dan membebaskan diri dari belenggu pemikiran berazaskan kelompok dan aliran
tertentu yang sempit. Butir– butir yang terdapat pada sila keempat ialah:
1.
Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. Dan Tidak
memaksakan kehendak kepada orang lain.
2.
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama. Dan Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat
kekeluargaan.
3.
Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil musyawarah. Dan Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan
sesuai dengan hati nurani yang luhur.
4.
Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5.
Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta
nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
V. SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
Keadilan Sosial, Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak
berpihakkan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal.
Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
merupakan cita-cita bernegara dan berbangsa. Itu semua bermakna mewujudkan
keadaan masyarakat yang mana setiap anggotanya mempunyai kesempatan yang sama
untuk tumbuh dan berkembang serta belajar hidup pada kemampuan aslinya. Segala usaha
diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan dan peningkatan kualitas rakyat,
sehingga kesejahteraan tercapai secara merata. Butir– butir yang terdapat pada sila kelima
ialah:
1.
Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
2.
Bersikap adil.
3.
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4.
Menghormati hak-hak orang lain.
5.
Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
6.
Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
7.
Tidak bersifat boros.
8.
Tidak bergaya hidup mewah.
9.
Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
10. Suka bekerja keras.
11. Menghargai hasil karya orang lain.
12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial.
D. FUNGSI DAN PERANAAN PANCASILA
- Sebagai jiwa bangsa Indonesia.
- Sebagai kepribadian Bangsa Indonesia.
- Sebagai citac–cita dan tujuan bangsa
Indonesia.
- Sebagai dasar Negara Republik
Indonesia.
- Sebagai sumber dari segala sumber
hukum di Indonesia.
- Sebagai pembangunan nasional.
- Sebagai perjanjian luhur Indonesia.
- Sebagai pandangan hidup yang
mempersatukan bangsa Indonesia.
- Sebagai moral pembangunan.
METODE PENGUMPULAN DATA
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan
data merupakan salah satu tahapan sangat penting dalam penelitian. Teknik
pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas
tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan harus
dilakukan dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif
(sebagaimana telah dibahas pada materi sebelumnya). Sebab, kesalahan atau
ketidaksempurnaan dalam metode pengumpulan data akan berakibat fatal, yakni
berupa data yang tidak credible, sehingga hasil penelitiannya tidak bisa
dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian demikian sangat berbahaya, lebih-lebih
jika dipakai sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil kebijakan publik.
Di
dalam metode penelitian kualitatif, lazimnya data dikumpulkan dengan beberapa
teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu; 1). wawancara, 2). observasi, 3).
dokumentasi, dan 4). diskusi terfokus (Focus Group Discussion). Sebelum
masing-masing teknik tersebut diuraikan secara rinci, perlu ditegaskan di sini
bahwa hal sangat penting yang harus dipahami oleh setiap peneliti adalah
alasan mengapa masing-masing teknik tersebut dipakai, untuk memperoleh
informasi apa, dan pada bagian fokus masalah mana yang memerlukan teknik
wawancara, mana yang memerlukan teknik observasi, mana yang harus kedua-duanya
dilakukan, dst. Pilihan teknik sangat tergantung pada jenis informasi yang
diperoleh.
Pengertian
Dan Jenis Data
Definisi
Data
Data adalah hasil pengukuran yang bisa memberikan gambaran suatu keadaan atau memberikan suatu informasi.
Data adalah hasil pengukuran yang bisa memberikan gambaran suatu keadaan atau memberikan suatu informasi.
Pembagian
Jenis Data :
1. Bentuk
1.) Kualitatif; Adalah data yang berbentuk bukan angka
2.) Kuantitatif; Adalah data yang berbentuk angka
1. Bentuk
1.) Kualitatif; Adalah data yang berbentuk bukan angka
2.) Kuantitatif; Adalah data yang berbentuk angka
2.
Skala Pengukuran
1.) Nominal; Data Nominal Adalah data dimana angka hanya merupakan lambang
Contoh : pada variabel Jenis Kelamin : 1 untuk Laki-laki, 2 untuk Perempuan
2.) Ordinal; Adalah data dimana angka selain sebagai lambang, juga menunjukkan urutan
Contoh : pada variabel Tingkat Pendidikan : 1 SD 2 SMP 3 SMU 4 PT 3.) Interval; Adalah data dimana angka adalah angka yang sebenarnya, tetapi tidak mutlak
1.) Nominal; Data Nominal Adalah data dimana angka hanya merupakan lambang
Contoh : pada variabel Jenis Kelamin : 1 untuk Laki-laki, 2 untuk Perempuan
2.) Ordinal; Adalah data dimana angka selain sebagai lambang, juga menunjukkan urutan
Contoh : pada variabel Tingkat Pendidikan : 1 SD 2 SMP 3 SMU 4 PT 3.) Interval; Adalah data dimana angka adalah angka yang sebenarnya, tetapi tidak mutlak
Contoh : pada variabel Nilai
4.) Rasio; Adalah data dimana angka adalah angka yang sebenarnya dan mutlak
Contoh : pada variabel jumlah : data yang dihasilkan adalah rasio
4.) Rasio; Adalah data dimana angka adalah angka yang sebenarnya dan mutlak
Contoh : pada variabel jumlah : data yang dihasilkan adalah rasio
3.
Jenis
1.) Internal; Data internal adalah data yang diambil dari dalam tempat di lakukannya penelitian.
Contoh : Data penjualan perusahaan sendiri
2.) Eksternal; Data eksternal adalah data yang diambil dari luar tempat di lakukannya penelitian.
Contoh : Data penjualan perusahaan lain untuk jenis produk yang sama dengan produk perusahaan kita
1.) Internal; Data internal adalah data yang diambil dari dalam tempat di lakukannya penelitian.
Contoh : Data penjualan perusahaan sendiri
2.) Eksternal; Data eksternal adalah data yang diambil dari luar tempat di lakukannya penelitian.
Contoh : Data penjualan perusahaan lain untuk jenis produk yang sama dengan produk perusahaan kita
4.
Sumber
1.) Primer; Data primer adalah data yang di peroleh langsung dari sumbernya
Contoh : Data hasil kuesioner
2.) Sekunder; Data sekunder adalah data yang di peroleh dari hasil pengumpulan orang lain
Contoh : Data yang diambil dari BPS
1.) Primer; Data primer adalah data yang di peroleh langsung dari sumbernya
Contoh : Data hasil kuesioner
2.) Sekunder; Data sekunder adalah data yang di peroleh dari hasil pengumpulan orang lain
Contoh : Data yang diambil dari BPS
5.
Waktu Pengumpulan
1.) Data Cross-section (Acak); Data acak adalah data yang di ambil pada satu waktu tertentu
Contoh : Jumlah produksi
2.) Data Berkala; Data berkala adalah data yang di ambil pada interval waktu tertentu
Contoh : Jumlah produksi perhari selama bulan Januari 2008
1.) Data Cross-section (Acak); Data acak adalah data yang di ambil pada satu waktu tertentu
Contoh : Jumlah produksi
2.) Data Berkala; Data berkala adalah data yang di ambil pada interval waktu tertentu
Contoh : Jumlah produksi perhari selama bulan Januari 2008
Pengertian
Dan Macam – Macam variable
A. Variabel
Kerlinger
(1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang
akan dipelajari. Contoh misalnya, tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan,
status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja, dan
lain-lain. Di bagian lain kerlinger menyatakan bahwa variable dapat dikatakan
suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values).
Dengan demikian variable itu merupakan suatu yang bervariasi. Selanjutnya
Kidder (1981), menyatakan bahwa variable adalah suatu kualitas (qualities)
dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
Dari
npengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan di sini bahwa variable
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
a. Variabel Independent
Variable
ini sering disebut variable stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa
Indonesia sering disebut variable bebas. Variabel bebas adalah merupakan
variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variable dependen (terikat).
b. Variabel Dependen
Sering
disebut sebagai variable output, criteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia
sering disebut sebagai variable tertikan. Variable terikat merupakan varriabel
ynag dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas.
c. Variabel Moderator
Adalah
variable yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara
variable independen dengan dependen. Variable tersebut juga sebagai variable
independen ke dua.
d. Variable Intervening
Dalam
hal ini Tuckman (1988) menyatakan “An Intervening variable is that factor
that theoretically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure,
or manipulate”. Variabel intervening adalah variable yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara variable independen dengan dependen menjadi
hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variable ini
merupakan variable penyela/antara yang terletak diantara variable independen,
sehingga variable independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau
timbulnya variable dependen.
e. Variabel Kontrol
Adalah
variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variable
independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak
diteliti. Variable control sering digunakan oleh peneliti, bila akan melakukan
penelitian yang besifat membandingkan.
sumber
Langganan:
Postingan (Atom)