Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisa
data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak
terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara
statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebapkan oleh faktor
yang kebetulan, sesuai dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan
sebelumnya.
Uji hipotesis kadang disebut juga
“konfirmasi analisa data”. Keputusan dari uji hipotesis hampir selalu dibuat berdasarkan
pengujian hipotesis nol. Ini adalah pengujian untuk menjawab pertanyaan yang
mengasumsikan hipotesis nol adalah benar (Wikipedia contributors, 2012).
MACAM-MACAM HIPOTESIS
1. Hipotesis
Deskriptif
Hipotesis deskriptif,
merupakan dugaan terhadap nilai satu variabel dalam satu sampel walaupun di
dalamnya bisa terdapat beberapa kategori.
Contoh Hipotesis
Deskriptif:
Permasalahan
Penelitian: Apakah penerimaan terhadap proses “perdamaian di
Poso” mempunyai perbedaan pada mereka yang berasal dari suatu lingkungan
tertentu?
Assumsi:
- Tingkat pendidikan yang ditempuh seseorang
memungkinkan keterbukaan untuk menerima proses perdamaian.
- Nilai yang dianut seseorang merupakan dasar
pengaruh bagi penerimaan proses perdamaian.
- Tingkat informasi yang dimiliki seseorang dapat
memberikan pandangan mengenai suatu proses perdamaian.
Hipotesis Umum:
Orang yang berasal
dari lingkungan sosial yang terbuka lebih mudah menerima proses perdamaian.
Hipotesis khusus:
- Orang dengan pendidikan yang tinggi relatif lebih
mudah menerima proses perdamaian.
- Orang yang berorientasi pada nilai-nilai yang
moderen lebih menerima proses perdamaian.
- Orang yang memiliki banyak informasi lebih mudah
menerima proses perdamaian.
2. Hipotesis
Korelasional/hubungan
Hipotesis korelasional
adalah hipotesis yang berisi pernyataan tentang hubungan antara dua atau lebih
variabel. Jika pola hubungan antara dua atau lebih variabel bersifat kausal
(sebab-akibat) , maka hipotesisnya disebut hipotesis kausalitas
Contoh Hipotesis
Korelasional:
Permasalahan
Penelitian: Hal-hal yang berhubungan dengan tingkat Hasil
Produksi suatu Perusahaan.
Asumsi:
- Jumlah tenaga ahli dalam suatu perusahaan
berhubungan dengan tingkat hasil produksi
- Tenaga ahli akan sulit bekerja di bawah peraturan
kerja yang ketat
- Peraturan kerja dalam perusahaan berhubungan
dengan tingkat hasil produksi.
Hipotesis:
Semakin besar jumlah
tenaga ahli dalam suatu perusahaan, semakin rendah tingkat keketatan peraturan
kerja perusahaan, berhubungan dengan h menerima proses perdamaian hasil
produksi yang semakin meningkat.
Hipotesis Korelasional
terdiri dari hipotesis kausal dan korelasi
Hipotesis Kausalitas
Contoh Hipotesis
Kausalitas:
Permasalahan
Penelitian: Mengapa timbul kecenderungan melakukan tindakan
kriminal dalam suatu lingkungan masyarakat.
Asumsi:
- Suatu lingkungan masyarakt mempunyai suatu daya
absorbsi, yaitu daya serap atau peredam terhadap suatu gejala sosial yang
dapt menimbulkan goncangan
- Seseorang dapat merasa frustasi apabila merasa
tersisihkan dari lingkungan masyarakatnya.
- Seseorang yang merasa frustasi lebih mudah
dirangsang untuk cenderung melakukan tindakan kriminal.
Hipotesis:
Untuk mereka yang
berada di lingkungan masyarakat yang sangat rendah daya absorbsinyajika mereka
merasa semakin tersisihkan dari lingkungan masyarakat, maka mereka
semakin mudah terangsang untuk cenderung melakukan tindakan kriminal.
Hipotesis korelasi
hipotesis korelasi (correlational hypothesis), merupakan hipotesis yang mengatakan dua
variabel terjadi bersamaantanpa diketahui mana yang mempengaruhi yang lainnya.
Contoh:
- HA : Terdapat
hubungan positif antara besarnya kompensasi dan laba perusahaan.
3. Hipotesis
asosiasi
Pengukurana asosiasi
merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik
bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel
Hipotesa Kerja (Hk)
dan Hipotesa Nol (Ho)
Hipotesa-hipotesa yang
dirumuskan oleh peneliti, baik yang bersifat deskriftif, relasional maupun
hipotesa kausalitas disebut hipotesa kerja (Hk). Supaya
hipotesa kerja tersebut dapat diuji secara statistik, maka diperlukan suatu
hipotesa pembanding. Dalam penelitian sosial hipotesa pembanding tersebut
dibuat secara arbritrer yang berbentuk hipotesa nol(Ho). Hipotesa
nol (Ho) adalah formulasi/rumusan terbalik dari hipotesa kerja (Effendi,
1989:43-45).
Contoh Hipotesa Kerja (Hk):
- Tindakan agresif lebih tinggi pada kelompok
masyarakat yang memiliki tingkat kepadatan yang tinggi daripada yang
memiliki tingkat kepadatan rendah.
- Bila persepsi tentang sikap kelompok panutan
dikontrol, suami-isteri yang memiliki pekerjaan berpenghasilan tetap,
mempunyai persepsi yang rendah tentang nilai ekonomis anak, dan karena itu
cenderung untuk lebih menerima norma keluarga kecil. Keduanya menyebabkan
persepsi mereka yang tinggi tentang manfaat penggunaan kontrasepsi
moderen, sehingga niat serta penggunaan kontrasepsi moderen mereka relatif
lebih tinggi bila dibandingkan dengan suami-isteri yang memiliki pekerjaan
berpenghasilan tidak tetap.
Contoh Hipotesa Nol (Ho):
- Tidak terdapat perbedaan tindakan agresif antara
masyarakat yang memiliki tingkat kepadatan yang tinggi dan masyarakat yang
memiliki tingkat kepadatan penduduk yang rendah.
- Bila persepsi tentang sikap kelompok panutan
dikontrol, tidak ada perbedaan yang signifikan antara pasangan yang
memiliki pekerjaan berpenghasilan tetap dan berpenghasilan tidak tetap
dalam persepsi tentang nilai anak, norma keluarga kecil, persepsi tentang
manfaat kontrasepsi moderen, dan dalam niat menggunakan serta perilaku
kontrasepsi moderen.
DAFTAR PUSTAKA
darmanto, 2012. Uji
Hipotesis [WWW Document].URLhttp://statistikanyadarmanto.lecture.ub.ac.id/2012/06/uji-hipotesis/
Wikipedia contributors,
2012. Uji hipotesis. Wikipedia bahasa Indonesia,ensiklopedia bebas.
Read more: http://sro.web.id/pengertian-uji-hipotesis.html#ixzz2Q8UihvxG
Read more: http://sro.web.id/pengertian-uji-hipotesis.html#ixzz2Q8UihvxG